Profil Sekolah

PROFIL PONDOK PESANTREN PUTRI ASSALAAM MANADO

 

  1. Latar Belakang Historis

Pada awalnya, Pondok Pesantren Assalaam Manado bernama Pesantren Putri Assalaam Manado, yang khusus menerima santri putri. Didirikan oleh Yayasan Karya Islamiyah Manado pada tahun 1989.

Pesantren Putri Assalaam Manado berdiri atas inisiatif dan ide para tokoh pegawai pajak muslim Manado yang menggalang dana zakat, infaq dan sedekah (ZIS) untuk mengembangkan kepedulian terhadap masyarakat muslim Manado. Baik dalam memenuhi permohonan bantuan secara pribadi maupun kelompok untuk kepentingan pembangunan sarana ibadah, sosial, pendidikan dan lain sebagainya.

Mulanya, gerakan sosial ini dimotori oleh panitia pembangunan yang dipimpin Bapak Drs. Soemijanto. Ketika dana sudah terkumpul, maka pembebasan tanah dan pembangunan sarana pun dimulai. Pada tahun 1988 dibangunlah masjid sebagai sarana ibadah, diberi nama Masjid Assalaam yang berlokasi di perumahan pajak Wale Temboan di Jln. 17 Agustus Manado.

Berhasil membangun masjid, Yayasan kemudian mendirikan Panti Asuhan Yatim Piatu Assalaam untuk menampung anak yatim-piatu dan anak dari orang tua tidak mampu. Berlokasi di Bailang, Kec. Bunaken Kota Manado. Peletakan batu pertama dilaksanakan pada 6 Mei 1986 oleh Wakil Gubernur KDH tingkat I Sulawesi Utara; Drs. Hi. Abdullah Mokoginta. Diresmikan pada 9 Nopember 1988 oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Utara; C. J. Rantung.

 

 

 

Masih di lokasi yang sama, tanggal 7 Desember 1988 Yayasan membangun gedung madrasah yang diproyeksikan sebagai tempat belajar formal bagi anak-anak yaitm piatu tersebut. Pada perkembangan selanjutnya, gedung madrasah itu menjadi cikal bakal berdirinya Pesantren Putri Assalaam Manado. Pembangunan dua sarana pendidikan itu diketuai oleh Drs. Soemijanto, yang waktu itu menjabat sebagai Kepala Inspeksi Pajak Sulawesi Utara.

Dalam perkembangannya, pesantren putri tersebut maju pesat, sehingga dibangunlah asrama dua lantai untuk menampung santriwati, selain asrama panti asuhan. Bahkan pada tahun 1995, juga dibangun gedung belajar 3 lantai dan Masjid As Samii’. Gedung belajar tersebut diresmikan oleh Drs. H. Ahmad Din pada tanggal, 20 November 1992 sedangkan masjid As Sami peresmiannya ditandatangani oleh Drs. Saiful Hamid, MA., masing-masing sebagai tokoh pendiri Assalaam . Kedua bangunan tersebut ditandatangani peresmiannya pada tanggal 12 Agustus 2003.

Para pendiri memandang perlunya membangun masjid sebagai pusat kegiatan santri di pesantren. Sebelum dibangun masjid, para santri melaksanakan salat lima waktu dengan memanfaatkan ruang kelas yang kosong sebagai masjid sementara. Setelah berdirinya masjid As Sami maka seluruh kegiatan ibadah dan yang berkaitan dengan kepesantrenan dilaksanakan di masjid tersebut.

Dari tahun 1987 sampai 2000, semua amal usaha Assalaam di bawah pengelolaan Yayasan Karya Islamiyah. Yayasan tersebut berfungsi sebagai induk, sedangkan amal usaha sebagai pelaksana kegiatan. Yayasan tak ubahnya dengan organisasi papan nama, sehingga amal usaha yang ada berjalan sendiri-sendiri, karena yayasan memberikan otonomi penuh kepada semua lembaga yang berlabel Assalaam , termasuk Pesantren Putri Assalaam.

Sejak berdiri, tampaknya pengurus Yayasan Karya Islamiyah hanya berfungsi sebatas mengayomi. Sementara lembaga-lembaga Assalaam semakin berkembang pesat. Lembaga- lembaga itu antara lain: PANTI Asuhan Assalaam, Pesantren Putri Assalaam yang menyelenggarakan tiga lembaga pendidikan formal (MTs, MA dan SMK), Masjid Assalaam, Studi Islam Assalaam (SIAM), BMT dan Ikatan Pemuda Remaja Assalaam (IPRA). Keadaan ini tentu memerlukan dukungan penyelenggara riil dan konkrit. Bertitik tolak dari fenomena tersebut maka pada 30 Juli 2000, dibentuklah Yayasan Assalaam yang terpisah dari Yayasan Karya Islamiyah. Peralihan secara resmi diselenggarakan pada tanggal 30 Juli tahun 2000 dan dengan dihadiri Bapak Dr. Bambang Sudibyo yang pada waktu itu menjabat sebagai Menteri Keuangan RI era presiden KH. Abdurahman Wahid. Acara seremonialnya di laksanakan di Pesantren Putri Assalaam Manado.

Proses pemisahan ini terjadi karena operasional pendidikan, pemeliharaan sarana dan pengembangan fisik sepenuhnya ditangani pesantren bersama pendiri Assalaam dan donatur tetap. Dan proses ini berjalan lancar tanpa ada hambatan berkat kerja tim kecil yang sangat apik dan mulus melalui sistem musyawarah dan pendekatan yang sangat bijak.

Donatur yang pada umumnya berasal dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak yang beragama Islam, baik yang bertugas di Manado maupun di luar Manado, yang masih aktif maupun yang tidak aktif (pensiun). Dibentuklah susunan pengurus Yayasan Assalaam. Yang pada saat itu bersepakat bahwa semua lembaga berlabel Assalaam di Manado secara resmi memiliki badan hukum baru yang bernama Yayasan Assalaam dengan akte notaries, tanggal 27 Juli tahun 2000 No: 13 dari Ibnu Hanny, SH sebagai notaris.

 

Pada tahun 2003 yayasan berinisiatif untuk membuka pendidikan anak usia dini (Raudlatul Athfal), namun seiring waktu nomen klaturnya berubah menjadi PIAUD (Pendidikan Islam Anak Usia Dini) pada tahun 2016. Sesuai namanya, Pesantren Putri Assalaam hanya menerima santri putri, ini berlangsung dari tahun 1989 sampai dengan tahun 2005. Pada tahun 2005 mulai dibuka penerimaan santri putra yang terbatas untuk tingkat Madrasah Tsanawiyah, dengan niat untuk membentuk kader-kader pemimpin yang siap dan sanggup meneruskan estafet kepemimpinan di lembaga ini. Maka diubahlah nama Pesantren Putri Assalaam menjadi Pondok Pesantren Assalaam  Manado.

Seiring berjalannya waktu, keberadaan santri putra ternyata sering menimbulkan persoalan. Hal ini karena belum memadainya sarana dan prasarana khusus putra. Setelah melalukan evaluasi, maka pengurus Yayasan Assalaam Manado menginstruksikan kepada Pimpinan Pondok Pesantren Assalaam Manado untuk tidak menerima santri putra lagi, terhitung sejak tahun pelajaran 2012/ 2013. Kini, Pondok Pesantren Assalam Manado kembali seperti pertama kali didirikan, hanya menerima santri putri saja.

 

2.       Figur Pimpinan Pesantren

Pondok Pesantren Assalaam sudah empat kali mengalami pergantian pimpinan, yaitu:

  1. Drs. Abdurrahman Latukau, Lc. (1989-1995)
  2. Hj. Khadijah (1995-1996)
  3. Khalillullah Ahmas, Lc., M.Pd.I. (1996-2010)
  4. Ahmad Junaedy, Lc., MPd. (2010 sampai dengan sekarang)

Dilihat dari masa bakti masing-masing pimpinan, Yayasan tidak merumuskan batasan waktu dalam mengemban tugas sebagai pimpinan pesantren. Setiap pimpinan yang telah bertugas memiliki masa bakti yang berbeda-beda.

 

3.       Filosofi Nama Assalaam

Semua lembaga yang berada di bawah naungan Yayasan Assalaam diberi nama Assalaam

. Nama ini berasal dari kata Arab yang memiliki konotasi makna kesejahteraan, keselamatan, dan kedamaian. Dari makna nama ini diharapkan agar kiranya Pondok Pesantren Assalaam mampu mengembangkan misi nama itu untuk menebarkan kesejahteraan, keselamatan, dan kedamaian kepada para santri, asatidzah, karyawan, civitas akademika, masyarakat, agama, bangsa dan Negara.

 

4.       Visi dan Misi Pesantren

Dasar Pemikiran : “Allah mengangkat derajat orong-orang beriman di antara kamu dan yang diberi ilmu beberapa derajat dan ALLAH Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Q.S. Al Mujadalah/58: 11)

  1. Visi: Terwujudnya Lembaga Pendidikan Islam Berkualitas Yang Membangun Generasi

Khairu Ummah

  1. Misi:

 

  • Menyelenggarakan pendidikan yang berlandaskan IMTAQ, berwawasan IPTEK, dan LIFE SKILL
  • Menciptakan generasi yang selalu berfikir, berzikir dan beramal
  • Membina generasi ber-aqidah benar, ber-akhlâqal karimah, giat beribadah dan beramal shaleh  yang disertai dengan tafaqquh-fiddin
  • Melaksanakan dan mengemban dakwah Islam
  • Menjunjung tinggi nilai-nilai moral, spritual, dan intelektual menuju kesejahteraan dan keselamatan dunia serta akhirat

 

5.       8 Dasar Pesantren

“USHUL AL-TSAMANIYAH/ 8 DASAR-DASAR PESANTREN ASSALAAM

Aqidah Shahihah (Berakidah yang benar)

Salimat arruhi Waljasad (sehat roh dan jasmani)

Shidqu fil Qauli wal ‘Amal (jujur/benar dalam bertutur dan bertindak)

Akhlaqul Karimah (berbudi pekerti)

Layin (lemah lembut)

Aahlul ‘Ilmi wal ‘Amal (berilmu dan mengamalkan)

Amanah (dipercaya)

Mukhlish (berbuat ikhlas)

6.       Tujuan Pendidikan

Tujuan akhir lulusan pesantren (MTs, MA, dan SMK) diharapkan menjadi seorang sosok generasi muda muslim yang memiliki:

  1. Aqidah yang bersih dan lurus serta berakhlak

 

  1. Kemampuan untuk beribadah dengan baik dan benar serta istiqomah dalam
  2. Ilmu dan berwawasan yang luas terutama pengetahuan ke-Islaman dan IPTEK
  3. Sehat jasmani dan
  4. Kemampuan berusaha dengan dengan 5 AS [ kerAS, cerdAS, tuntAS, kualitAS, dan ikhlAS].
  5. Kecerdasan Intelektual (IQ), kecerdasan Emotional (EQ) dan kecerdasan Spritual (SQ) yang baik.
  6. Bermanfaat bagi keluarga dan
  7. Keunggulan dan berprestasi sehingga dapat melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih
  8. Kedisiplinan yang tinggi untuk mengatur waktu dan

Itulah beberapa tujuan pendidikan ideal yang sedang diupayakan dikembangkan di Pondok Pesantren Assalaam  Manado.

 

7.   Sistem Pendidikan

Pondok Pesantren Assalaam menerapkan sistem pendidikan Nasional dari Kementrian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kurikulum 2013 (K-13) tanpa meninggalkan kultur pesantren dengan Pendidikan Islam dan Kepesantrenan yang berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah, dengan sistem pembelajaran dan pembinaan dengan pendekatan praktis yang dikemas dengan nilai-nilai akhlak al karimah.

 

8.       Pola Pembinaan

Pola pembinaan yang digunakan dalam proses pendidikan dan pembelajaran di Pondok Pesantren Assalaam  Manado terbagi menjadi dua macam.

Pertama, pembinaan yang dilakukan kepada para santri pada saat jam belajar formal di dalam kelas, yaitu dari jam 07.00 – 14.00 Wita

Kedua, pembinaan yang dilakukan kepada para santri di luar jam belajar formal, yaitu dari jam 14.00 – 07.00 pagi. Pola pembinaan yang dilakukan di pesantren ini, baik pada saat belajar formal maupun non-formal, seluruhnya berorientasi kepada kepentingan anak didik (student centered).

 

 

 

 

Pembinaan santri selama proses pembelajaran formal di kelas ditangani oleh Kepala-kepala Sekolah/Madrasah beserta jajarannya; yaitu kepala PIAUD, Kepala MI, Kepala MTs, Kepala Mad. Aliyah dan Kepala SMK dan wakil-wakilnya, bagian pengajaran, Guru BP, dan seluruh staf pengajar. Pembinaan lebih mengutamakan pencegahan agar anak didik tidak melakukan berbagai palanggaran, daripada perbaikan setelah terjadinya pelanggaran yang mereka lakukan. Pola pembinaan ini menuntut kepala-kepala madrasah/sekolah dan para guru proaktif terhadap peserta didik, agar pembinaan dapat mencapai hasil yang maksimal.

Adapun pembinaan santri di luar jam belajar formal berada di bawah tanggung jawab bidang kepondokan dan seluruh guru dan Pembina dalam (guru yang tinggal di asrama pesantren). Pembinaan ini waktunya lebih panjang, dan mekanismenya lebih rumit karena mencakup seluruh kehidupan santri, mulai dari keluar sekolah jam 13.45 siang sampai masuk kelas jam

07.00 pagi hari berikutnya.

Untuk memudahkan pembinaan para santri agar memperoleh hasil yang maksimal, maka pembinaan diklasifikasi menjadi beberapa katagori; antara lain pembinaan dalam beribadah seperti salat berjamaah, membaca Al-Qur’an, pengontrolan belajar malam, pelajaran ekstrakurikuler, olah raga, muhadharah, disiplin bahasa, disiplin keluar asrama, dan displin kehidupan di dalam Pesantren dan sekitarnya. Pembinaan di setiap kategorisasi di atas dilakukan oleh para pembina yang terdiri dari para Ustadz/Ustadzah bagian Kesantrian dan Kepondokan, dan juga dibantu oleh pengurus Organisasi Pelajar Pesantren Assalaam yang disingkat OPPA.

Unsur yang utama dalam pembinaan ini adalah uswah hasanah (tauladan yang baik) dari pembina. Para pembina, baik dari para Ustadz/ah maupun dari pengurus organisasi santri harus memberikan contoh yang baik kepada seluruh santri. Sebab seluruh kehidupan yang dilihat oleh santri, didengar dan dilakukan oleh mereka adalah pendidikan. Apabila yang dilihat dan didengar oleh santri adalah hal-hal yang baik, maka akan tertanam dalam diri mereka pendidikan yang baik pula. Akan tetapi sebaliknya, jika yang dilihat dan didengar oleh santri adalah kehidupan yang negatif, yang jelek-jelek, maka akan tertanam dalam diri mereka hal-hal yang negatif pula. Dengan demikian, keberhasilan pendidikan para santri sangat tergantung kepada contoh dan tauladan yang diberikan oleh para Ustadz/ustadzah dan pembina, yang akan memiliki dampak yang cukup besar dalam proses pembentukan kepribadian para santri.

 

9.       Muatan Kurikulum

  1. Program Pokok
    • Kurikulum Pendidikan Islam dan Kepesantrenan
      1. Dirosah Al-Islamiyah (Al-Qur’an, Al-Hadits, Ulumul Qur’an, Al-Fiqh, Ushul Fiqh, Tauhid, Tafsir, Ulumul Hadits, Sirah Nabawiyah, Tajwid),
      2. Dirosah Al-Lughah Al-‘Arobiyyah (Imla’, Nahwu, Sharaf, Muhadatsah, Mahfudzat,)
      3. Bimbingan baca dan tulis Al-Qur’an
      4. Hafal Al-Quran Minimal 1 juz
      5. Kajian Al-Qur’an dan Tafsirannya
      6. Kajian Hadits dan Syarahnya

 

  1. Kajian Sirah Nabawiyah dan Implementasinya
  2. Bimbingan baca kitab Gundul dan Kaidahnya
  3. Bimbingan ibadah dan Syariat
  • Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
    1. Kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional
    2. Kurikulum Kementerian Agama

b.     Program Penunjang

  • Rutin:
    1. Penerapan cara hidup islami
    2. Pembinaan Aqidah dan Akhlakul Karimah
    3. Bimbingan konseling
    4. Keterampilan berbahasa asing (arab dan Inggris)
    5. Bimbingan Latihan Pidato/Khitabah 3 bahasa (Arab, Inggris dan Indonesia)
    6. Pembinaan Prestasi Olahraga dan Seni
  • Insidentil :
    1. Karya Wisata dan Dakwah (Studi Tour, Observasi, Studi Banding, Safari Ramadhan)
    2. Latihan dasar kepemimpinan dan jurnalistik
    3. Lomba kreativitas santri (Sains, Seni, Olahraga dan Karya Ilmiyah)

 

c.     Ekstra Kurikuler

  • Organisasi Santri (OPPA)
  • Kepanduan/Pramuka
  • Muhadharah (latihan pidato/ceramah) 4 bahasa (Arab, Inggris, Indonesia dan Daerah)
  • Life skill dan Out bound
  • Apresiasi Seni Islam
  • Diskusi dan Jurnalistik
  • Seni baca Al-Qur’an (Tilawah)
  • Komputer dan Jaringan Internet (IT)
  • Seni Kaligrafi
  • Seni Suara (Nasyid/Qasidah/Marawis)
  • Kursus/Privat bahasa Asing
  • Bela diri Pencak Silat
  • Keterampilan Jahit Menjahit
  • Latihan Olahraga :

 

  1. Basket
  2. Bulu tangkis
  3. Voli
  4. Tenis meja
  5. Dan sebagainya

 

 

 

10.    Kegiatan Santri

 

Santri Pondok Pesantren Assalaam wajib mukim (tinggal) di dalam asrama, dan tidak diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing setiap hari, meskipun rumahnya hanya berjarak 50 M dari pesantren. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan lingkungan yang kondusif bagi pendidikan para santri, dan tidak mudah terkena pengaruh dari lingkungan di luar pesantren.

 

Dengan demikian, pendidikan di Pondok Pesantren Assalaam berlangsung selama 24 jam dalam sehari, karena seluruh aktivitas santri dimaksudkan untuk pendidikan. Santri dalam kesehariannya menjalani berbagai aktivitas yang cukup padat, tidak ada waktu yang terbuang kosong, tanpa dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif, baik dalam mengikuti kegiatan kurikuler mapun ekstra kurikuler. Berikut ini jadwal kegiatan yang dilakukan para santri setiap hari.

 

 

a.      Jadwal Harian

NO WAKTU AGENDA KEGIATAN TEMPAT
 

1

 

04.00-05.30

 

Bangun Pagi, Salat Subuh, Zikir bakda salat, zikir pagi dan Membaca Al-Qur’an

 

Mesjid

 

2

 

06.00-07.00

 

Mandi, Sarapan pagi, Berangkat ke Madrasah/Sekolah

 

Asrama

3 07.30-10.10 Kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) Kelas
4 10.10-10.40 Istirahat Pertama Lingkungan sekolah
5 10.40-12.00 Kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) Kelas
6 12.00-12.40 Salat zuhur, istirahat kedua Masjid, lingkungan sekolah
 

7

 

12.40-14.00

 

Kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM)

 

Kelas

8 14.00-15.00 Makan siang dan istirahat Asrama
9 15.00-15.45 Salat Ashar, Tadarrus Al-Qur’an Mesjid
10 15.45-16.00 Kerja Bakti Lingkungan Pesantren
11 16.00-17.00 Ekstrakurikuler (Olahraga dan Seni) Lapangan, Ruang Eskul
12 17.00-17.30 Mandi Sore dan Persiapan Salat Magrib Asrama
 

 

13

 

 

17.30-19.30

 

Zikir sore, Salat Magrib, Bimbingan Qur’an/Kitab/Ibadah, Kultum dan Salat Isya

 

Mesjid/ Kelas

 

14

 

19.30-20.30

 

Makan Malam dan Persiapan Belajar Malam

 

Asrama

15 20.30-22.00 Belajar Mandiri

Ekskul Seni

Ruang Kelas
16 22.00-04.00 Istirahat, Tidur Malam Asrama

 

  1. Jadwal Mingguan

 

WAKTU AGENDA KEGIATAN TEMPAT
HARI JAM
Ahad, Senin &

Selasa

18.00-19.00 Bimbingan baca tulis Al-Qur’an Masjid & Ruang

Kelas

Rabu & Kamis 18.00-19.00 Taklim/Kajian Kitab Masjid
 

Jum’at

18.00-19.00 Bimbingan Aqidah, Ibadah &

Akhlak

Masjid
16.00-17.00 Pramuka Madrasah/Sekolah
Sabtu 18.00-19.00 Taklim/ Kajian Kitab Mesjid
Senin, Selasa, Rabu, Kamis

dan Sabtu

 

16.00-17.00

 

Eskul (Olahraga, Seni, Life Skill dll)

Lapangan/

Kelas/ Ruang Life Skill

Kamis & Jum’at 20.00-21.00 Bimbingan Kaligrafi Ruang Eskul
Sabtu & Ahad 20.00-21.00 Belajar Tilawah Al Quran Ruang Eskul
 

Ahad

08.00-10.00 Latihan Pencak silat Lapangan
06.00-06.30 Nasyid/Kasidah Ruang Eskul
06.00-09.00 Kerja Bakti & Olahraga Lingkungan Pesantrn

 

11.    Struktur Organisasi Kepengurusan PP Assalaam Manado

Pimpinan dan Wakil Pimpinan diangkat oleh Pengurus Yayasan Assalaam, sedangkan pengurus pesantren di bawahnya diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan atas persetujuan Pengurus Yayasan. Berikut ini Pengurus Pondok Pesantren Assalaam Manado tahun pelajaran 2022/2023:

  1. Ketua Yayasan Assalaam Manado                              :   Dr. Dra. Hj. Rukmina Gonibala, M.Si.
  2. Pimpinan                                                                          : Dr. H. Ahmad Junaedy, Lc., M.Pd.I.
  3. Sekretaris/Kepala Bagian Umum Kesekretariatan : Masri Hamzah, S.S
  4. Kepala Sub Bagian Pendidikan dan Pengajaran      : Masri Hamzah, S
  5. Kepala Keuangan dan Perencanaan                           : Citra Dewi Makalalag, S.Pd.
  6. Kepala Sub Bagian Sarana dan Prasarana                 : Bahtiar Daeng Palalo
  7. Kepala Unit Asrama dan Dapur                                   : Citra Dewi Makalalag, S.Pd.
  8. Kepala Madrasah Aliyah                                                : Tasliman, S.Pd.I
  9. Kepala Madrasah Tsanawiyah                                      : Murni Dadue, SS.
  10. Kepala Sekolah Menengah Kejuruan                          : Achmad Samsi, S.E.
  11. Kepala Madrasah Ibtidaiyah                                         : Djaleha Zees, S.Pd.
  12. Kepala PIAUD                                                                  : Hanum Rahim, Pd., M.Pd.
  13. Kepala Unit Usaha                                                           : Sri Pani, S.Pd.
  14. Koordinator Operator Administrasi Pondok              : Andi Sarifa Burhanuddin, S.E
  15. Pembina OSPA dan Kesantrian                                     : Febriani Tinungki, S.Ag
  16. Koordinator Guru Bimbingan dan Konseling             : Yessi Permata, S.S.

12.    Lembaga Pendidikan Formal di Pondok Pesantren As Salaam Manado

Lembaga Pendidikan Formal yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Assalaam Manado terdiri dari :

  1. PIAUD Pondok Pesantren Assalaam Manado didirikan awal pada tahun 2003
  2. MI Plus Pondok Pesantren Assalaam Manado, didirikan pada bulan Juli 2016;
  3. Pondok Pesantren Assalaam Manado, didirikan pada tahun 1989;
  4. MA Pondok Pesantren Assalaam Manado, didirikan pada tahun 1992;
  5. SMK Pondok Pesantren Assalaam Manado, didirikan pada tahun

 

13.    Keadaan Santri dan Ustadz/Ustadzah

Jumlah santri seluruhnya adalah 389 orang. Terdiri dari empat (5) lembaga pendidikan formal. Santri PIAUD berjumlah 50 orang ; Santri MI berjumlah 118 orang; Santri MTs berjumlah 142 orang; Santri MA berjumlah 47 orang; Santri SMK berjumlah 32 orang; Santri MI Plus tidak tinggal di asrama (pulang pergi), Santri MTs wajib tinggal di asrama, sedangkan santri MA dan SMK tidak diwajibkan tinggal di asrama, mereka dibebaskan memilih tinggal di asrama atau pulang pergi. Santri yang tinggal di asrama berjumlah 264 orang dan santri yang pulang pergi berjumlah 50.

Seluruh santri Pondok Pesantren Assalaam (PIAUD, MI, MTs, MA dan SMK) adalah perempuan, kecuali santri MI Plus yang menerima putra dan putri.

Sedangkan Guru/ Ustadz/ Ustadzah yang mengajar di pesantren berjumlah 42 orang, pembina asrama 8 orang, petugas Satpam 3 orang, petugas Cleaning Service 3 orang, dan juru masak 3 orang.

Demikian profil Pondok Pesantren Putri Assalaam Manado ini disusun sebagai pedoman dan acuan dalam memahami karakteristik dan sejarah pondok ini. Semoga Allah swt. senantiasa melindungi dan memberkati seluruh pengurus Pondok Pesantren dalam mengemban amanah mencerdaskan kehidupan anak bangsa di masa depan.

Amiin, yaa Rabbal alamiin.